Selasa, 24 Maret 2015

Depot Rerotian

Hidup di era digital gini ya gitu harusnya yang begitu akan begini... (Gak penting basa-basinya)
Gaes, sekiranya kalian mungkin tau satu nama tempat nongkrong Depot Rerotian? Apa, gak tau? Seriuusss? Ah, becanda pasti? Itu lho, yang di Cikini 1? Ya udah deh... Jadi gini lho, Depot Rerotian itu adalah tempat nongkrong anak muda kekinian dan mengaku muda, atau bahkan ada yang sudah sepuh. Kenapa banyak generasi penongkrongnya? Kalian tau lah, ada dua kemungkinan. 1 (satu) ; Makanan dan Minuman yang disediakan enak dan murah (mungkin). 2 (dua) ; manusia-manusia dilapangan tampan, ramah, gak jual mahal, rajin, dan soleh (bisa jadi)
Disini gw mau membahas kemungkinan yang nomor satu "Makanan dan Minuman enak dan murah".
Makanan yang dijual tentu roti, disesuaikan dengan nama tempat REROTIAN. Kalo yang dijual Indomie mungkin namanya Reromian atau lainya.
Dari segi penamaan menu memang sengaja dibuat sengeselin mungkin, dan bawaannya pengen nampar mas-mas di lokasi. Bayangin aja, nama menu masa ada yang romansa, selimut, genjret, mengandung, pisang ranjang, hot darling, dan yang terbaru oh reo, cha cha maricha, Ms Coco. Kalo minumannya ada jus, spokat, skoci, dsb. Dari makanan dan minuman tersebut bisa membuat pasangan kalian makin cinta lho... Insha Allah!
Yang kedua, mungkin tidak diragukan lagi ya, manusia-manusia di Depot itu manis-manis manja grup gitu. Sebut saja Anis (selaku pemilik) dengan kumis tipis dan senyum renyah peyek kacang itu. Ada lagi Isnan (selaku adik pemilik sekaligus pemilik) masih dengan ciri kumis dan senyum merkah maladewanya. Nah, yang ini langsung didatangkan dari Banten, namanya Asep, selain senyum polos ala-ala jono doi ini kebal terhadap sesuatu yang panas. Begitu deh mereka... Btw, keren kan deskripsi singkat tentang mas mas di Depot rerotian. Saya yakin kalian menghayalnya dengan seksama deh... Hayo ngaku? Hehehe.
Dua kemungkinan tersebut MUNGKIN yang membuat tempat nongkrong ini diminati.
Selain itu, interior yang di dominasi sama kayu-kayu. Seperti, pada hiasan dindingnya, menggunakan kayu-kayu sisa yang sudah dilupakan sama pemiliknya. Adapun pintu bekas, coba deh kalian tanya tetangga atau kerabat, ada gak yang kehilangan pintu? Bisa jadi lho... Tenang, pintu itu halal kok. Gantiin salah satu warteg dikawasan padat penduduk.
Udah ah, pembahasan tentang Depot rerotian. Kalo gak percaya, ya silahken datang langsung ke Cikini 1 no 4. Kalian juga bisa follow twiiter dan Instagramnya di @rerotian
Lanjutin next lain time waktu deh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar